A blog site for random picks and stories.

Not Just Say "Hard" But Give It A Little Sparks Of "Style"

Monotone


MONOTONE
Hal yang berulang - ulang dan selalu sama nadanya , ragamnya, serta bunyinya.
Pada dasarnya kata monotone ini berkaitan dengan kepribadian gue, selalu melakukan hal yang sama seperti arti dari kata ini. Banyak hal yang menjadi ketertarikan tersendiri dan ada pula penyesalan akan hal ini. Jika dikaitkan dengan hal percintaan. Mungkin ini yang menggambarkan hal yang akan gue lakukan. Monoton seperti dari cara chatting , express feelings , dan perlakuan tentang hal ini. Dan itulah penyesalan yang gue lakuin. Sebenarnya gue juga gak mengerti kenapa gue suka banget melakukan hal tersebut. Entah apa yang dipikirkan , monoton kunci terakhir yang paling disukai.

Berbicara tentang monoton, gue melakukan hal monoton ini entah berawal dari mana datangnya. Entah karena trauma akan percintaan ataupun menutup diri terhadap percintaan. Monotone ini mungkin dasar dari percintaan gue. Sedikit cerita mungkin benar yang dikatakan rekan kerja gue. Sepertinya gue mengalami trauma akan hal cinta. Akibatnya , menutup diri dan takut untuk memulai suatu hubungan. dan itu benar. gue merasakannya.

Gue takut untuk memulai percakapan. Gue takut untuk mempertahankan percakapan. Gue takut pula mengakhiri percakapan. banyak hal yang gue takuti saat ini. Sebenarnya gue orangnya lebih cenderung diajak ngobrol terlebih dahulu dibanding harus ngobrol duluan. Dampaknya , gue kalo ngomong aja mikir dulu dan itu agak lama dan sama seperti balas chat orang. Kebanyakan mikir.

Ngomongin soal monotone , ada kaitannya sama gebetan. sebenernya udah banyak percobaan yang dilakukan untuk melewati zona nyaman sendirian alias menutup diri ataupula jomblo. But , it doesn't works at all. Berujung sebuah percakapan singkat. Gue sebenernya kesel tentang gue yang kesulitan untuk memikirkan gimana caranya biar bisa deket dengan orang atau bales chat orang tuh mikirnya singkat dan berlangsung lama. Gue terlalu kaku dengan hal ini.

Rumit.

Selalu itu yang terpikirkan , entah dari mana. beban datang dari segala arah dan akhirnya percakapan selesai begitu saja.
Lalu ketakutan gue untuk memulai sebuah hubungan semakin membesar.

Saat ini pun gue jika ingin memulai sebuah hubungan hanya menjadi seperti pengagum rahasia saja. karena tidak berani untuk berteriak. Mengatakan huruf a saja seperti menelan sebuah granat.

Namun , gue mengambil sebuah kesimpulan bahwa gue memang belum saatnya untuk memulai sebuah hubungan . Entah kapan kita lihat saja nanti. Saat ini cukup fokus saja mempersiapkan dan menjaga diri.

Jika waktunya sudah siap untuk berteriak. Mungkin itu adalah saat dimana gue mulai berpacaran setelah menikah jhaaa mikirnya sudah jauh sekalih wkwk.






0 komentar:

Monotone